Ketika mereka tiba di rumah sakit, Mark berkomunikasi dengan dokter tentang tes apa yang akan dilakukan Arianne. Wanita itu hanya harus bekerja sama dengan patuh. Dia sangat gugup saat masuk ke dalam ruang pemeriksaan. Entah kenapa pemeriksaan ginekologi selalu membuatnya canggung. Ketika alat sedingin es dimasukkan ke dalam tubuhnya, dia mengeluarkan keringat dingin karena rasa sakit.Setelah serangkaian tes, dokter berkata tanpa dengan datar, "Selesai."Setelah memakai celananya, Arianne menunggu hasilnya dengan tenang. Dia tanpa sadar melirik ke arah Mark dan Aery yang duduk bersama di bangku di luar ruangan, tampak seperti pasangan. Namun, ekspresi Mark sangat dingin.Sekitar dua puluh menit kemudian, dokter memanggil Mark masuk. Arianne ada di samping mereka. Dia bisa merasakan Mark sengaja menjaga jarak darinya, seolah-olah muak dengan apa yang baru saja dilakukannya.“Ada hubungan seksual dalam sehari. Jelas terlihat ada aliran darah dan pembengkakan di bagian ini. Pembengka
Hati Aery dipenuhi dengan rasa cemburu saat melihat Mark berperilaku seperti ini. Apakah dia marah pada Arianne atas apa yang terjadi? "Mark, Darling, bukankah kamu selalu menyadari hubungan kakakku yang tidak jelas dengan Will? Kamu seharusnya mengantisipasi bahwa hal seperti ini akan terjadi, bagaimanapun juga, mereka melakukannya… Kamu tahu, tiga tahun lalu. Aku selalu berpikir bahwa kamu dan saudara perempuanku memang tidak cocok. Dia sebenarnya tidak mencintaimu dan pasti akan mengkhianatimu. Kenapa kamu tidak melupakannya? Mengapa kamu membuat masalah untuk dirimu sendiri?”Mark menarik napas dalam-dalam dan bersandar di kursi mobil, “Siapa yang memberitahumu tentang ini? Mengapa kamu, dan semua orang, diberi tahu?”“Aku tidak tahu,” Aery dengan cepat menjelaskan, “Aku sama sekali tidak menyadarinya. Aku sungguh terkejut ketika menerima kabar tersebut, aku bahkan mencoba menghubunginya lagi, tetapi tidak terhubung kembali. Tidak peduli siapa yang memberitahu ku, informan itu t
Aery terkikik. "Kamu sangat bodoh. Kali ini bukan aku yang sebenarnya. Seseorang pasti telah melihatmu dan Will memasuki hotel bersama-sama dan diam-diam memberitahuku tentang hal itu. Aku benar-benar tidak menyangka akan memergokimu. Kamu seperti wanita terpuji dan terhormat tampak dari luar, kamu bahkan mempermalukanku setelah kamu mengetahui tentang hubunganku dengan Mark. Bukankah kamu sama saja? Mengapa kamu harus bersikap seolah-olah kamu merasa benar? ”Arianne tidak bisa berkata-kata. Dia segera menutup panggilan itu dan kembali ke rumah. Dia tidak bisa tidur sepanjang malam dan tidak pergi bekerja keesokan harinya. Dia meminta Eric untuk cuti. Dia telah mempertimbangkan konsekuensinya. Akankah Mark menceraikannya? Dulu, perceraian memang melegakan, tapi sekarang, dia tidak ingin berakhir begitu saja. Jika dia harus pergi, dia akan pergi dengan menjaga harga dirinya.Sekitar pukul sepuluh pagi, dia mendengar suara melengking mobil di luar dan secara naluri berlari ke jendela
Cinta? Mark mencintainya?Ini pertama kalinya Arianne mendengarnya langsung kata itu dari bibir Mark. Banyak orang telah menyebutkan bahwa dia memiliki perasaan padanya sebelumnya. Tetapi Arianne selalu menganggapnya tidak masuk akal. Sepertinya itu benar. Dia akhirnya tersadar kembali ketika pintu kamar dibanting hingga tertutup. Mark telah pergi, membawa kopernya bersamanya. Siapa yang tahu kapan Mark akan kembali lagi?Adapun penjelasannya bahwa dia sebenarnya tidak pernah tidur dengan Aery, tidak masalah apakah Arianne percaya atau tidak. Dia selalu berpikir bahwa mereka pernah berhubungan seks. Panggilan telepon tadi malam semakin menegaskan fakta itu. Dia pikir Mark telah berbohong, siapa yang bisa mengatakan dia tidak melakukan hal yang sama?Keesokan harinya, saat sarapan, dia menerima pesan dari Will. "Maafkan aku, Ari. Ini tidak akan terjadi jika aku tidak kembali ke negara itu. Aku dan keluargaku akan terbang ke luar negeri pukul delapan malam ini. Kamu akan punya waktu s
Pertanyaannya membuat Jackson terkekeh. “Hentikan. Panggil aku ayah.”Tiffany memutar bola matanya. “Maumu! Katakan jika ada yang penting untuk dikatakan. Jangan ganggu aku saat bekerja.”Jackson mengetuk-ngetuk jarinya ke meja. Dia terdiam sejenak dan berkata, “Kirimkan pesan pada Arianne dan ajak dia untuk makan setelah bekerja di restoran ku. Aku traktir.”Tiffany segera merasa curiga. “Kenapa? Kenapa kau mentraktir kita makan tanpa alasan? Orang yang tiba-tiba baik tanpa alasan biasanya punya niat buruk. Lebih baik kau jujur atau aku tidak akan pergi!” Di saat yang sama, dia menelan ludah saat bicara. Dia telah memimpikan masakan yang lezat dari kafe Teluk Air Putih berkali-kali. Bohong jika dia berkata dia tidak ingin makan disana.Jackson mendengar dia menelan ludah begitu jelas, dan senyumannya terlihat semakin lebar. “Aku kan beritahu saat kita disana. Hubungi Arianne secepatnya.”Tiffany merendahkan suaranya dan berkata, “Bisakah aku menggunakan ponselmu? Aku kehabisan
Arianne tersenyum pahit. “Apa yang kau pikir akan terjadi jika Mark tahu kau membawaku kemari untuk makan? Aku selingkuh. Bukankah seharusnya kau, sebagai temannya, marah padaku?”“Tidak ada hal seperti itu. Itu masalah antara kalian berdua. Selama kau tidak cerai, kau masih kakak iparku. Apapun yang kau katakan, tidak akan terjadi.” Jackson tidak mengira Arianne akan begitu jujur.Tiffany benar-benar tercengang. “Apa yang kau bicarakan, Ari? Perselingkuhan apa? Apa yang terjadi? Mengapa aku tidak tahu tentang ini? Aku bertanya-tanya mengapa keadaan menjadi aneh diantara kalian berdua…”Arianne sangat mengenal Tiffany. Dia tidak akan berhenti sampai keadaannya jelas baginya. Jadi dia menceritakan kembali apa yang terjadi secara rinci padanya.Tiffany terkejut. “Jelas kau telah dijebak. Mark tidak mempercayaimu?”Arianne menundukkan kepalanya. “Aku rasa tidak ada bedanya baginya. Benar aku pergi bertemu Will untuk makan siang. Ini tidak akan terjadi jika aku tidak pergi. Ini salahk
Di tengah-tengah candaannya, tatapan Tiffany jatuh pada sosok yang familiar sedang berdiri di ujung depan dari antrian yang panjang. Dia pikir itu hanya bayangan saja jadi dia menggosok-gosok matanya untuk memastikan. Ethan sedang mengantri untuk membeli telur dadar isi. Bahkan dia tiba lebih awal dari mereka. Sekarang hampir gilirannya!Dia ingin menundukan kepalanya dan segera pergi dari sana, tetapi dia memberanikan diri untuk tetap berdiri diam agar Arianne dapat merasakan kenikmatan telur dadar isi yang khas. Apalagi, ketika dia melihat antrian yang panjang, dia sangat ingin menyerahkan posisinya, terlebih setelah dia menunggu begitu lama.Arianne juga melihat Ethan. Dia tidak sekaku Tiffany dalam urusan ini, dia tidak masalah menghampiri Ethan dan langsung berkata, “Bisakah kau pesankan kami dua telur dadar isi? Antriannya terlalu panjang. Terima kasih!”Ethan cukup terkejut melihat Arianne. Lalu, dia refleks menoleh dan melihat Tiffany. Dia berkata, “Tentu.”Arianne tidak me
Arianne tidak lagi dapat tinggal diam ketika dia mendengar kondisi si Putih. “Baiklah, aku akan kembali dan berkemas beberapa pakaian juga. Aku kehabisan pakaian di tempat Tiffie.”Dia berganti mengenakan gaun putih lengan panjang setelah mematikan panggilannya sebelum mencari taksi. Ketika dia tiba di gerbang kediaman keluarga Tremont, dia melihat rumah itu terang benderang. Mark ada di rumah.Langsung saja, si Putih berlari ke kaki Arianne dan menggesekan dirinya pada kaki Arianne. Kucing itu terlihat aktif dan tidak sama sekali terlihat telah kelaparan selama beberapa hari. Ia masih terlihat bulat dan gemuk seperti sebelumnya. Mary telah membohonginya agar pulang ke rumah sehingga ia kan bertemu Mark.Ketika Arianne masuk, senyum yang dipaksakan dapat terlihat dari wajah Mary. Arianne tidak berkata apapun. Tetapi, dia naik ke lantai atas masuk ke kamarnya untuk mengambil pakaian.Mark sedang duduk di kursi di depan jendela besar. Arianne tidak menyapanya. Dia bahkan tidak tahu a