Bab 296. Kumpul

Aku seperti pulang ke rumah. Di depanku tidak hanya Mas Suma, tetapi ada Amelia yang menggendong Anind, dan Wisnu yang memanggul Danish.

Mata ini berkaca-kaca saat Amelia dan Wisnu berhambur dan menyodorkan adik-adiknya kepadaku. Kerinduan yang membuncah terjawab sudah. Tak henti-hentinya aku menciumi mereka.

“Mam-ma… Mamam.” Suara keluar dari bibir mungil Anind. Seketika rasa haru menyeruak. Gadis kecilku tidak melupakan aku, bahkan mampu memanggilku mama.

“Mas Suma! Anind sudah bisa memanggilku!” Aku menatap suamiku yang tertatih mendekat. Kemudian mengusap lembut kepala mungil. Dia mengulurkan tangan, tetapi Amelia tidak memperbolehkan.

“Kan Amel yang ngajari Adek Anind ngomong,” celetuk Amelia sambil menggerak-gerakkan alis.

“Hmm…. Anakku ini sayang sama adik-adiknya, ya.” Mas Suma mengacak rambut Amelia sambil tersenyum. Terlihat senang. Walaupun lahir dari rahim yang berbeda, tetapi dia menyayangi adik-adiknya.

“Danish juga sudah bisa pegang pencil. Semuanya dicoret-coret,” tamb
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter