Bab 103
Dalam sekejap, lebih dari sepuluh pasang mata tertuju pada Catherine. Mata para gadis itu penuh dengan iri dan kecemburuan.

Catherine tidak bisa berkata-kata. Itu hanya sesaat, tetapi Shaun sudah menarik perhatian banyak gadis lain. Meski begitu, Shaun masih berani bicara seperti itu tentangnya.

Catherine membentaknya. “Aku bukan pacarmu. Jangan bicara omong kosong. Aku sama sekali tidak mengenalmu."

“Sayang, kamu bisa meneriaki aku di rumah. Mengapa kita harus bertengkar di luar?” Shaun tanpa daya menunjukkan senyum pahit dan mengeluarkan dokumen dari sakunya. “Untungnya, aku membawa surat nikahku hari ini.”

Shaun membukanya untuk dilihat oleh semua orang.

Seorang lelaki tua berkata, “Dia benar-benar istrimu. Nona, Anda bertindak keterlaluan. Kami hampir tertipu olehmu.”

Sopir bus juga marah. “Cepat dan bayar ongkos suamimu. Bus bukanlah tempat bagi kalian untuk bertengkar."

Beberapa gadis mengomel, “Kamu memiliki suami yang tampan, tapi kamu tidak menginginkannya. Beber
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter