Bagian 34
"Hey! Kamu kenapa?" Rima tersenyum heran mendekat ke arah Galih.

Galih menghela napas panjang dan membuang wajah, menutupi kecanggungan yang seketika hadir.

"Aku pergi untuk membicarakan pekerja dengannya, kami bertemu di luar karena dekat dengan tempat pekerjaannya, kalau ke sini cukup memakan waktu. Jadi, meskipun terlambat, dia bisa menungguku dengan tetap bekerja."

"Sejak kapan kamu bertemu dengan Alan?"

"Sekitar sebulan yang lalu, tak sengaja di sebuah pesantren."

Galih mengangguk, ia tak peduli lagi tentang Alan. Sekali saja dalam hidupnya, ia ingin memperjuangkan Rima.

"Atau kamu ikut saja denganku, mau?"

"Baiklah, kalau kamu memaksa," ucap Galih.

"Aku tidak memaksa loh," jawab Rima mengernyitkan dahi.

Galih tertawa k
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter