Bab 100 Donasi Tanpa Nama
Orang itu, lalu menyerahkan sebuah termos tua dan kotor, hanya tuhan yang tahu sudah berapa lama mereka memakainya. “Ini, kau bisa memilikinya.”

Tiffany merasa jijik dan tidak menerimanya. “Kau punya termos sendiri kenapa tak kau isi ulang saja tadi? Apa kau sebodoh itu?”

Saat keluarga pasien lain di bangsal itu mendengar hinaan Tiffany mereka semua langsung berdiri dengan marah. “Siapa yang kau panggil bodoh? Itu hanya sebuah termos. Lalu kenapa kalau dia memecahkannya? Kita kan menggantinya untukmu. Apa kau harus terus memarahinya seperti ini?”

Terbiasa hidup mewah sebagai istri orang kaya seumur hidupnya, Lillian tidak pernah bertemu dengan orang seperti mereka. Dia langsung berjalan dan menarik Tiffany ke belakangnya. “Tidak apa-apa Tiffie, pergilah dan beli yang baru. Jangan ribut dan mengganggu ayahmu yang sedang istirahat.,”

Tiffany melotot pada keluarga itu, lalu keluar dan membanting pintu. Dia terlihat sangat kesal. Siapapun yang berpapasan dengannya akan bernasib buruk.

Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter