Bab 11

"Kinanti, Mas ingin kita menikah," pinta Ilham.

Degh!

Impian Kinanti kini telah datang, menjadi istri Ilham adalah hal yang selalu di tunggu-tunggu tetapi sayang.

Harapan tinggal harapan, impian hanya sebatas mimpi yang tidak mungkin menjadi nyata. Manik mata indah nya mulai berembun dan menitihkan air mata.

"Maaf Mas, aku tidak bisa."

Tangan Kinanti perlahan terlepas dari genggaman Ilham, bertapa terkejutnya saat mendengar penolakan Kinanti.

"Kau tidak pernah mencintai ku? Atau kau sudah memiliki pengganti ku?" Cerca Ilham penuh luka.

"Bukan Mas."

Tidak tahu harus berbicara apa, ragu untuk menjelaskan kepada Ilham tentang apa yang sudah di lalui.

"Kau menemukan yang lebih baik dari ku," tebak Ilham dengan suara putus asa.

Kinanti menggeleng.

"Lalu?" Ilham masih menunggu penjelasan Kinanti, a
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter