Bab 17

Ting.

Ponsel Kinanti bergetar, dengan perlahan tangannya bergerak mengarah pada saku celana.

Kinanti menatap Ilham kembali.

"Kenapa?" Tanya Ilham melihat raut wajah bingung Kinanti.

"Mas, aku pulang dulu ya, dia menghubungi aku dan mungkin aku juga bisa meminta bercerai darinya nanti," kata Kinanti.

Ilham merasa tersentuh dengan kata-kata Kinanti, senyuman bahagia Ilham tidak bisa di tutupi di iringi menganggukkan lembut.

"Kamu hati-hati."

Kinanti bangun dari duduknya dan segera beranjak, tidak lama berselang ponselnya berdering kembali.

"Halo tuan."

Perasaan Kinanti begitu was-was tetapi keputusan bercerai dari Adam adalah tepat, mengingat Adam juga pasti bahagia sebab tidak lagi membebaninya.

Juga tidak lagi ada rasa takut di hati Adam untuk di ketahui oleh Renata, wanita yang sangat dicintai Adam.

"Kamu di mana?" Adam sudah kembali kerumahnya dan mengambil mobilnya, kini ia tengah
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter