Bab 80

Pintu tertutup rapat dan di kunci tanpa ada perasaan ingin membukanya kembali. Adam pun tak ingin menyerah, bahkan menunggu hingga pintu terbuka kembali sekalipun tak ada niatan di hati Kinanti untuk membukanya.

Tok tok tok.

"Kinanti, tolong buka pintunya."

Adam terus mengetuk pintu hingga satu jam berlalu masih setia berdiri di depan pintu berharap akan ada seseorang membukakan pintu.

Sayang nya Kinanti tak mengijinkan siapa pun membuka pintu untuk Adam, tak ingin bertemu dan berdekatan yang hanya membuatnya stress.

Sekalipun malam semakin larut Adam tak perduli, bahkan dengan perlahan duduk pada anak tangga masih menunggu untuk di bukakan pintu.

Jam menunjukan pukul 23 : 00 artinya sudah hampir 6 jam Adam berada di sana tapi, sampai detik inipun belum ada tanda-tanda pintu akan di buka.

Sulit sekali meluluhkan hati Kinanti, rasa sakit mengajarkan segala sesuatunya sehingga tak ingin mudah iba sekalipun Adam masih setia berdiri di teras.

Kinanti membuka pintu balkon berdiri di sana
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter