0116

Sepanjang jalan hanya diisi oleh keheningan. Juga langkah kaki mereka yang berjalan berurutan. Dua orang – lelaki dan wanita – berpakaian lebih kompleks dari yang lain memimpin, diikuti oleh tentara Germany yang menyasar, dan terakhir para tentara lainnya.

Dua Germany masih tak habis pikir dengan ketenangan di tempat ini. Jauh dari kebisingan, jauh dari kerusuhan, jauh dari kata ‘Perang’. Pikiran mereka bertanya-tanya, bagaimana bisa ada tempat damai seperti ini di tengah-tengah peperangan? Mereka terhanyut dalam keasyikan batin sampai lupa untuk mengenalkan diri pada orang-orang baru ini.

“Eum... Namaku Ronald, Nona?” Ronald menjadi yang pertama mengenalkan diri. Dia mengelap tangannya sendiri sebelum mengulurkannya ke arah wanita berkarisma di depannya.

Si wanita menoleh, menatap uluran tangan, lalu tersenyum. “Fan, dan kau tak perlu memanggilku Nona.”

“Ah... yah, Fan.” Ronald mengulangi nama itu untuk mengusir kecanggungan.

“Kalau kau bermaksud mendekatinya, kau salah orang Bung! D
Continue to read this book on the App
Previous Chapter

Related Chapters

Latest Chapter