Bab 173. Meeting

Rasa terkejutku belum mereda, sudah ada pesan yang masuk kembali. Secepatnya aku membuka pesan yang masuk, mungkin pesan lanjutan dari pengirim gelap itu. Ternyata pesan dari Mas Suma.

[Ran, aku tidak bisa ke sana. Ada meeting penting dari penanam modal.]

[I Love You]

Seketika otakku bergulir liar. Satu persatu peristiwa tergabung dengan penghubung sebab akibat. Pengalaman buruk saat perkawinanku yang pertama dengan Mas Bram, mencuat kembali. Dia pun dulu memberikan alasan yang sama, meeting bersama penanam modal.

Kepercayaan penuh yang aku berikan kepada Mas Bram, justru berakhir dengan meeting yang menyebabkan si penanam modal berbadan dua. Yang gilanya lagi, aku baru mengetahuinya setelah mereka sudah menikah siri dan dikaruniai anak dua.

Aku tidak mau menjadi wanita bodoh lagi seperti dulu. Laki-laki walaupun bersikap manis, tetapi bisa jadi di belakang berbuat yang tidak kita pikirkan. Begitu juga Mas Bram dulu. Sikap manisnya tidak berubah sama sekali, bahkan Wisnu pun tidak mer
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter