Bab 21. Mama is Back

Pertemuan dengan Mas Bram menguras seluruh tenaga dan emosiku.

Aku lelah.

Sekaligus lega.

Semua yang terpendam, termuntahkan semua. Kami berdua berusaha berdamai dengan takdir. Jalan ini, pasti yang tertepat. Mas Bram pun, bisa menjalani hidup tanpa ada bayang-bayang rasa salah ataupun sesal. Aku tahu, dia laki-laki baik. Keluarga barunya pun, pasti berharap memilikinya dengan utuh.

Semoga bahagia.

Aku sudah iklas menerima apa yang sudah terjadi. Itu adalah masa lalu yang sudah menjadi suratan takdir dan hanya sampai disini.

Keluar dari ruangan, langkahku terasa ringan, langkahku terasa pasti, sudah tidak ada yang mengganjal dihati. Aku sudah punya harapan, diriku sudah kembali.

Wisnu.

Dia sekarang yang menjadi tujuanku.

Anakku, mama sudah hidup, lagi.

***

"Rani!"

Namaku dipanggil, aku mendongak. Terlihat di atas Tuan Kusuma melambaikan tangannya, dia tersenyum hangat.

Aku segera naik ke atas menghampirinya, dia langsung berdiri dan menarik kursi di depannya untuk aku duduki.

"T
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter