Bab 278.  Kesal

POV Maharani

Pagi yang mengesalkan.

Semalaman aku menunggu Mas Suma menelpon kembali, atau setidaknya mengirim pesan untuk minta maaf. Ternyata aku hanya bersandar di harapan kosong.

Harusnya dia peka sebagai suami. Memang aku yang memutus sambungan telpon dengan alasan tidak mau diganggu, tetapi kenapa dia tidak berusaha untuk membujukku. Minimal pura-pura berusaha supaya aku luluh.

Kenapa dia tidak berupaya untuk menjelaskan kalau aku hanya salah paham? Kekesalanku ini juga karena dia membiarkan aku menunggu telponnya, tanpa mengirim pesan penyebabnya apa.

Dia sama sekali tidak merasa bersalah, bahkan di pagi ini pun tidak ada kabar apapun darinya. Padahal aku bersiap sedari petang untuk jaga-jaga kalau dia menghubungiku. Diri ini sudah rapi, bahkan kububuhkan make-up tipis supaya terlihat indah di matanya. Test pack dengan tanda dua garis pun sudah aku siapkan sebagai kejutan. Namun, semuanya hanya sia-sia.

Apakah aku tidak boleh kesal kalau punya suami yang seperti ini?

Huuft!

Su
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter