Bab 291. Pulang?

Aku terduduk lemas dengan jawaban yang tidak pasti ini. Katanya, Mas Suma mengalami pendarahan yang hebat, untung saja benda yang menusuk perutnya masih tertancap. Itu yang menyelamatkan nyawanya.

Sebegitu jahatnya mereka sampai menusuk suamiku. Apa salah dia, sehingga mereka mempunyai alasan untuk mencelakai Mas Suma?

Mata ini terpaku pada pintu di ujung ruang tunggu ini. Dari sanalah jawaban akan aku dapat. Apakah aku masih diberi kesempatan untuk meminta maaf kepadanya, atau justru kesempatan tidak berpihak kepadaku?

Sungguh, aku tidak sanggup menghadapi kemungkinan terburuk ini.

“Pak Kusuma orangnya kuat dan pantang menyerah. Dia pasti lolos dengan selamat dari kejadian ini,” ucap Pak Tiok yang duduk mensejajariku. Dia menyodorkan sekotak tissu untukku.

Aku yang masih tergugu, hanya bisa mengangguk dan menerimanya. Membuka mulut, hanya memicu tangisku yang tidak bisa lagi kukendalikan. Inginku bersikap tenang sambil melantunkan doa. Akan tetapi saat memohon keselamatan dan menyebu
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter