Bab 363. Kami
Siapa sih yang mau dijelek-jelekkan? Apalagi yang dikatakan itu tidak benar. Pasti semua akan mengatakan tidak mau.

Akan tetapi menghadapi seseorang seperti Dewi, menjawab dan membalas ucapannya hanya akan menambah masalah. Seperti menyiram minyak ke api yang sedang berkobar. Bukan tidak mungkin, api justru menyambar kita dan merugikan kita juga.

Lebih baik didiamkan saja. Toh nanti akan padam sendiri. Ibaratnya buah yang busuk, dia akan jatuh sendiri. Kenapa kita harus merugikan diri dengan membuang waktu?

“Aku tahu. Maharaniku perempuan tanggung yang tidak akan terpengaruh dengan hal yang tidak penting.” Mas Suma mengucapkan sambil meraih tangan ini. Menepuk pelan, seakan meminta pengertianku.

Huuft!

Dimana-mana yang berhubungan dengan mantan selalu menjengkelkan. Apalagi mantan yang masih penasaran dan merasa perlu diikutkan seperti Dewi ini.

“Aku akan berusaha memaklumi, asalkan….”

“Apa?”

“Keluargaku ini. Mas Suma dan Amelia percaya penuh denganku. Itu saja yang aku peduli
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter