Bab 392. Sayang

Dulu awal menginjakkan kaki di pulau Dewata, aku seperti orang buta. Hanya mengikuti Mas Bram, sebagai pasangan muda yang masih idealis. Saat itu demi mendukung usaha Mas Bram, aku bekerja di restoran di bagian managemen.

Di bulan pertama, aku ditempatkan di bagian purchasing, pengadaan barang. Sempat terkejut-kejut saat daftar permintaan barang tidak hanya bahan makanan, tetapi juga beer, wine, liquor, bahkan champagne. Minuman beralkohol.

“Kita menjual minuman beralkohol? Bukankah itu memabukkan?” Pertanyaan yang membuat mereka tersenyum, bahkan ada yang tertawa.

“Nanti kamu akan tahu sendiri.” Itu yang mereka ucapkan, saat apa yang dijelaskan aku tidak mengerti.

Kemudian aku ditugaskan menerima karyawan baru, mau tidak mau aku harus tahu seluk beluk pekerjaan mereka. Mulai waiter/ss, karyawan di dapur, sampai bartender. Kemudian merambah pada marketing, dan terakhir sebagai manager yang bertanggung jawab penuh operasional restoran. Dari sini aku mengamati tentang perilaku kebiasaa
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter