Bab 416. Mandiri

“Aku semakin tidak mengerti apa isi kepala Amelia. Semua dituruti. Apa sih yang tidak untuk dia? Tapi kenapa dia mencari jalan yang susah.” Mas Suma bergumam dan berakhir menutup wajah dengan telapak tangan. Tidak berkata-kata dan sikap yang tidak berubah. Duduk di kursi kerja dengan tangan tertumpu di atas meja.

Tidak ada yang bisa aku lakukan, selain duduk dan mengamatinya. Yang dibutuhkan suamiku ini waktu untuk berpikir dan menenangkan diri. Setelahnya, aku akan mencoba membantu saran tentang masalah Amelia ini.

Mereka memandang masalah yang sama, dengan sudut pandang yang berbeda. Kalau seperti ini, sampai kapanpun pendapat Amelia dan Mas Suma tidak akan bertemu.

“Ran … Apa aku harus bersikap tegas kepadanya?”

“Te-tegas bagaimana?”

“Sepertinya kita kurang ketat mendidik Amelia. Apa-apa dituruti, jadinya seperti ini. Dia seenaknya saja. Mau hidup sendiri supaya mandiri. Tanpa dia keluar dari rumah ini, bisa kok. Memang harus seperti itu? Mau jadi apa dia di luar sana?” ucapnya di
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter