Bab 459. Ingat?

Sekarang kami benar-benar jatuh cinta, Kisah kami berjalan di rel yang benar. Restu orang tua sudah menyertai, memperlancar langkah kami berdua.

Tidak puas dengan kirim pesan, aku melakukan panggilan video call. Wajah kekasihku yang cantik terlihat dilayar ponsel, menunjukkan keceriaan walaupun masih ada bekas matanya yang sembab.

"Aku kangen," ucapku langsung. Hati ini seakan lepas dan bebas mengungkapkan apa yang ada di hati ini.

"Aku juga. Tidak hanya kangen. Tetapi sangat kangen," sahutnya sambil menunjukkan senyuman.

Dari layar ponsel, kami saling berpandangan, Karena kami tidak menemukan kata yang tepat yang melukiskan kebahagiaan ini.

"Rima."

"Hmm."

"Ada yang belum aku ucapkan kepadamu."

"Apa?" tanyanya sambil tersenyum.

"I love you," ucapku dengan menunjukkan senyuman.

Di layar aku melihat senyumnya tersipu. Pipinya yang putih memerah. Kalau aku di dekatnya, pasti dia sudah dalam dekapanku. Aku tersenyum, mengingat hangat tubuhnya masih terekam diingatan.

Kami berbincang lama
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter