Bab 545. Adu 

Tangan yang memegang ponsel, aku jauhkan dari jangkauan Kevin. Kemudian aku menggeleng dengan menatapnya serius, aku menolak permintaannya.

“Aku bisa menanganginya,” ucapku sambil mengacungkan telunjuk. Di bawah pohon agak sedikit menjauh yang menjadi pilihanku. Mata ini melirik ke arah Kevin. Kerutan di dahinya semakin dalam, dan tatapan mata tidak lepas dariku.

“Hai, Rangga. Apa kabar!” seruku setelah sambungan telpon terhubung. Aku menghela napas, tidak mau membahas masalah pesan yang dia kirim. Mungkin dia saat itu sedang banyak masalah, dan amarah terpantik begitu saja.

Aku menatap layar ponsel yang menunjukkan penampilannya. Wajahnya terlihat segar dengan handuk kecil dikalungkan di leher. Dari rambutnya sedikit basah, pasti dia sepulang dari lari pagi. Kebiasaannya setiap akhir minggu seperti sekarang ini.

Dia memunculkan senyuman. Sama seperti dulu, dia tetap memesona dengan garis wajah tegas yang disempurnakan dengan rambut potongan cepak. “Baik selalu, Mel. Ini selesai dari
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter