Bab 594. Nonton
“Ma-maaf, Tuan, Bu Rani. Mas Denish tadi saya tinggal sebentar, dan dia main air di taman.”

Wajah Mbak Tias terlihat pias. Pasti dia takut dimarahi, terlebih ada Mas Suma yang melihat Denish tertawa sambil mendongakkan wajah ke arah suamiku. Aku pun benar-benar kaget melihat penampilan Denish yang begitu kotor.

Tidak hanya Mbak Tias, Pak Maman pun tergopong juga.

“Mas Denish tadi menemani saya menanam tanaman. Saya hanya berpaling sebentar dia sudah seperti ini. Saya kejar justru lari. Bukan salah Tias, tapi salah saya,” ucap Pak Maman.

Ini berarti, kotoran di badan Denish tidak hanya lumpur, tetapi pupuk organik juga. Pantas saja berbau bagaimana gitu.

Kami semua terdiam termasuk aku, melihat Mas Suma yang bergeming dan tidak menunjukkan reaksi. Seakan siap mendapat murka, kedua pekerja itu menunduk dengan tangan mengatup di depan.

Suasana pecah seketika, saat Mas Suma tertawa terbahak-bahak. Tidak merasa jijik, di mengacak rambut Denish yang berbelepotan lumpur.

Semuanya berna
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter