Bab 78. Cemburu?

"Tenang, aku bersamamu. Ini saatnya, kita menghadapi kenyataan," ucapnya sambil tersenyum mencoba memberi kekuatan kepadaku.

Aku mengikuti langkah panjang Mas Suma, dia menggenggam erat tangan ini untuk menambah keberanian di hati. Entah kenapa, jalan berbatu yang aku lalui seakan berubah menjadi jalan yang terjal.

Di ujung sana, lelaki itu tidak menyadari sedari tadi mata kami tertuju kepadanya. Dia masih sibuk menenangkan gadis kecil yang merengek manja di gendongannya.

Ya, Mas Bram dengan anaknya dari istri barunya, Wulan.

Laki-laki yang pernah aku titipkan hati ini sepenuhnya untuknya, sekaligus yang menghancurkan hatiku tanpa sisa.

Untunglah, di sampingku sudah ada seseorang yang sudah merengkuh dan memulihkan hatiku untuk kembali mencinta.

Mas Kusuma.

Yang sudah kuyakini menjadi satu-satunya penghuni di hati ini. Menjadi temanku untuk melangkah menyambut indahnya dunia. Dan, yang menjadi kekuatanku menghadapi kenyataan yang harus kuhadapi.

Seperti sekarang, ini.

"Pak Bram!" pa
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter