Bab 140
Mata Layla melebar saat menatap foto Cole di layar laptop.

"Wah! Ayah kita sangat tampan!"

Hayden menutup laptopnya, lalu berpikir dalam hati, "Jadi kenapa kalau dia tampan? Seorang numpang hidup dan gak tau malu itu nggak layak untuk ibu kita!"

"Kapan kita bisa pergi menemui ayah? Apa menurutmu dia akan senang saat mengetahui tentang kita?"

Satu-satunya konsep yang dimiliki Layla tentang ayah mereka adalah konsep yang murni, karena Avery tidak pernah berbicara buruk tentang dia di depan mereka.

Setiap kali Layla bertanya kepada Avery siapa ayah mereka, Avery akan selalu dengan sabar menjawab, "Kamu nggak punya ayah."

Hayden naik kembali ke tempat tidur, berbaring, dan menatap langit-langit.

"Dia tidak akan menjawab," jawabnya terus terang.

Layla kesal.

"Kenapa tidak? Kita bukan mau mengincar uangnya. Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersamanya!"

"Tidurlah."

"Aku nggak bisa tidur," dengus Layla. "Aku ingin ayah."

Hayden kecewa dengan apa yang telah disebut tentang ayah m
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter