Bab 75
Saat sarapan keesokan paginya, Avery dan Elliot duduk di meja makan dalam diam.

Avery makan telur dan roti panggang, sementara Elliot makan sereal.

"Terima kasih udah temuin ponselku aku tadi malam." Kata Avery, memecah keheningan di antara mereka.

"Aku minta maaf soal ibu aku." Kata Elliot, akhirnya mengungkapkan permintaan maaf yang selama ini mengganggunya.

Pipi Avery memerah saat dia berkata, "Bukan kamu yang mukul aku. Kenapa kamu yang minta maaf?"

"Dia seharusnya nggak menampar wajah kamu." Kata Elliot dengan suara kaku. "Kalau ada yang menyentuh wajahmu, aku akan—"

Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Avery mengangkat tangannya dan dengan lembut membelai pipinya.

Sangat mengejutkan, kulitnya terasa halus dan nyaman di jari-jarinya.

Mata Elliot membara dan jakunnya menggelinding di tenggorokannya, sementara tangannya sedikit gemetar di sekitar gelas susunya.

"Oke, kita impas." Kata Avery sambil menarik tangannya dan menundukkan kepalanya untuk menghirup tehnya.

Ja
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter