Bagian 21
"Apa dalam benakmu yang pernah terjadi di masa lalu adalah karena aku mencintaimu?" Galih nampak datar melihat ke arah Gayatri.

"Lalu apa lagi?"

"Kamu terlalu percaya diri!" jawab Galih yang kemudian berlalu. Gayatri masih mematung di sana menatap  Galih yang pergi.

Rima yakin pasti ada sesuatu yang membuat kakak beradik itu begitu mengagumi sosok Gayatri. Secara fisik, ia memang sempurna, Rima mengakui itu. Tanpa polesan skincare mahal, wajahnya begitu mulus, tubuhnya tinggi semampai, memakai apa pun selalu terlihat menarik.

"Berkasmu tertinggal." Suara Rima mengagetkannya. Ia pun membalikkan badan.

"Oh, iya. Maaf saya teledor," jawabnya seraya mengambil berkas itu.

"Aku tahu, Gayatri. Kedatanganmu ke sini untuk memastikan kondisi Alan bukan?"

Gayatri menata
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter