Bab 26

"Oh, ya, Mayang, sekarang tanggal 4 September, besok ulang tahun Arya, kamu bangun, Sayang," pintaku sambil mengecup tangannya. Aku seperti orang gila, tersenyum dan bicara sendiri di depan orang yang tidak sadarkan diri.

"Ada lagi, Mayang. Kamu mau beri aku kejutan satu lagi, apa itu, Sayang? Tolong bicara padaku, kejutan apa yang akan kau berikan?" Mayang belum memberikan respon apapun. Akankah aku kehilangannya untuk selamanya?

Aku menggelengkan kepala ini, bicara apa saja agar Mayang terbangun dari komanya. Namun, tak satupun respon yang ia berikan. Matanya tidak mengeluarkan air mata, jarinya pun tidak ia gerakkan. Pupus sudah harapanku menyadarkan Mayang dari tidurnya.

"Mayang, jangan lama-lama tidurnya, ya. Aku tahu kamu lelah, tapi Arya masih butuh kasih sayangmu. Aku pun sama, masih butuh sosok wanita yang selalu ceria dan tak pernah mengeluhkan apa pun itu," bisikku lagi. Namun, rasanya percuma, Mayang mungkin marah padaku, hingga tidak ingin bicara se

Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter