Bab 32

"Aku ambil kain basah ya, sepertinya kamu harus ganti baju, mau kan?" tanyaku. Kemudian, Mayang mengangguk dan mau menuruti perintahku.

Kuambil kain basah untuk membasuh tubuhnya agar tidak lengket. Meskipun ruangan ber-AC, sudah dua hari ini Mayang belum mengganti bajunya.

Kemudian, aku mulai membuka bajunya dan membasuh kulitnya dari leher hingga perutnya. Ada perasaan sedih ketika melihat ada memar di sekitar persendian Mayang. Sering aku browsing di internet, jika gejala kanker sering adanya memar di tubuh.

Tubuh yang terlihat hanya tulang itu kubalut baju yang sudah dibawakan Mama Ratna. Kemudian, selepas memakaikan baju, suara ketukan pintu terdengar. Itu pasti petugas pengantar makanan.

"Masuk!" teriakku kencang, dan makanan pun diletakkan di atas meja.

"Makasih, Mbak," ucap Mayang pada wanita yang mengantarkan makanan.

Aku berikan suapan demi suapan makanan yang telah disediakan. Mayang makan dengan perlahan, napsu makannya pun belum

Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter