Bab 48

Pov Bu Diah

Ada Mayang yang hanya terdiam melihat kondisiku saat ini. Apalagi kedua orang tuanya. Mereka di luar tak menyaksikan penuturan dokter tadi. 

"Kamu bisa prihatin sedikit, nggak! " sentakku pada Rindu. 

"Dasar wanita bisanya nyusahin! Kan bisa tadi hati-hati jalannya supaya nggak kepeleset! " sindir Rindu. Ia benar-benar membuatku muak. 

"Sudahlah Rindu, jangan begitu, " pinta Mayang. Aku rasa di dalam hatinya saat ini sedang menertawakan kondisi Ibu mertuanya. 

Apalagi dengan Anika, pasti ia tertawa akan ketidakberdayaan aku saat ini. 

"Mayang, ngapain sih iba dengan manusia nggak ada belas kasih ini? Dia adalah wanita yang telah membuatmu tersiksa! " tekan Rindu kepada Mayang. Aku lihat Mayang menghela napas, lalu bicara tenang pasa saudara kembarnya. 

"Kita tidak berhak membalas perbuatan manusia, lebih baik saling memaafkan, " ujar Mayang. Rasanya nggak mungkin aku memaafkan Mayang. Sebab, i

Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter