Bab 51

Pov Ardan

"Kamu kenapa sih selalu ikut campur?" tanya Bu Diah pada Rindu. Kemudian, Rindu mengambil tas yang ternyata tertinggal di meja. 

"Aku kebetulan balik lagi, eh ternyata mendengar ucapanmu seperti itu pada Mas Ardan dan Bu Anika. Jadi, kamu pilih rumah sakit atau penjara?" ucap Rindu dengan posisi bibir ke atas. Sepertinya Rindu sudah sangat membenci Bu Diah. 

Tiba-tiba ia mengangkat telepon yang baru saja berdering. Sepertinya dari Mayang, buktinya ia langsung menuruti kata-katanya ketika mendapatkan telepon. 

"Aku permisi dulu, kalau Ibumu macam-macam, tolong beritahu padaku, agar kujebloskan ia ke sel," sungut Rindu. Sepertinya marahnya sudah tak bisa dibendung lagi. Sebab, tingkah Ibu memang membuat orang lain kesal. 

Kemudian, aku mengantarnya ke depan, lalu kembali lagi ke ruangan untuk berpamitan. 

Aku mencoba melupakan hal yang Bu Diah ucapkan tadi. Anggap saja ia sedang bermimpi di siang hari. <

Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter