Bab 33

Suara Azan subur berkumandang, Kinanti segera bangun, bergegas menuju kamar mandi.

Setelah selesai dengan aktivitas pagi Kinanti merasa segar.

Tangan Kinanti memegang bibirnya, membayangkan saat-saat malam tadi Adam menyentuh nya dengan sensual.

Sudah-sudah!

Kinanti tidak ingin semakin gila.

Dengan perlahan kakinya melangkah keluar, menuju kamar Davina yang berada di lantai dua.

Belum sempat Kinanti menginjak anak tangga tiba-tiba ada suara yang memanggil namanya.

"Kinanti!!!"

Kinanti urung menaiki anak tangga, perlahan berbalik dan menatap Renata.

"Ya Nyonya."

Renata berjalan semakin mendekati Kinanti, menatap tangan Kinanti yang masih di perban.

"Gimana dengan tangan kamu?"

"Sudah lebih baik nyonya."

"Kapan perbannya di lepas?"

"Mungkin nanti Nyonya, saya akan ke rumah sakit, setelah mengantarkan Davina dan Derren."

Renata mangguk-mangguk sambil te
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter