Bab 34

Tangan Adam semakin menjadi-jadi di bawah sana hingga membuat tubuh Kinanti semakin meremang.

"Ayo kita berangkat ke sekolah," Kinanti sengaja bersuara, agar Adam melepaskan tangannya di bawah sana.

Setelah tangan Adam terlepas ada perasaan lega, andai saja Adam tahu ia ingin sekali menjerit, merintih dengan sekerasnya saat tangan kekar itu mengelus pahanya.

"Vina, berangkat sama Tante Renata aja ya, biar Mbak Kinanti perban nya di lepas dulu sama Ayah Adam," ujar Renata.

Kinanti yang salah mendengar atau Renata yang salah berbicara?

Tapi jika ini salah maka Kinanti ingin menjadi benar.

Jika ini benar maka Kinanti akan sangat bahagia.

Biarkan saat ini ia berubah menjadi wanita yang jahat, egois, serta menjadi wanita ketiga.

Tetapi percayalah, setelah anaknya lahir ia pasti akan pergi dan tidak akan pernah kembali lagi.

Renata terlalu baik untuk di sakiti.

"Kinanti, biar Davina dan Derren aku ya
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter