Bab 50

"Langit malam ini bagus ya, banyak bintang juga."

"Iya Mas," Kinanti mengangguk sekenanya.

Sesaat kemudian ada bintang jatuh, dengan segera Kinanti mengangkat tangan kedua tangannya

.

"Kamu mau ngapain?" Nirwan bingung dengan apa yang akan di lakukan oleh Kinanti.

"Berdoa, katanya kalau ada bintang jatuh maka doa kita akan terkabul," jawab Kinanti dengan bahagia.

Nirwan tersenyum mendengar penjelasan Kinanti,.

"Itu mitos."

"Enggak papa, tapi kan enggak ada salahnya mencoba," jawab Kinanti lagi dengan yakin.

"Iya, iya," Nirwan mengangguk sambil terus menatap kagum Kinanti.

Kinanti mulai memegang perutnya, tersadar belum mengisi perut sejak sore tadi membuat perut nya terasa sakit.

"Kamu kenapa?" Tanya Nirwan.

"Mas," Kinanti meringis merasa sakit tidak terkira, bahkan wajahnya mulai memuncak.

"Kinanti kamu kenapa?" Nirwan semakin panik, melihat keringat dingin mulai bercucuran dari tubuh Kinanti.

"Mas, maag aku kambuh, aku masuk dulu ya."

Kinanti segera berdiri dengan sedikit menunduk s
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter