Bab 49

Nirwan mengusap tengkuk bagian belakangnya, menyadari kekonyolan nya.

"Ya udah, saya permisi dulu, Ya. Kalian cerita dulu, duduk berdua, mana tau ada kesamaan dan cocok," tutur Hanna di selingi tawa.

"Kinanti, kamu cantik sekali," Renata datang bersama dengan Adam di sampingnya.

Perlahan Kinanti melirik Renata, tersenyum canggung karena banyaknya pujian yang terlontar dari bibir siapa saja yang melihatnya termasuk Renata.

"Iya dong," Hanna menimpali, "mereka cocok kan?" Hanna menunjuk Nirwan.

Renata menatap pria tidak kalah tampan yang berdiri di samping Kinanti, tubuh tegap dan jambang tipis.

"Cocok," Renata memberikan jempol lalu, menatap Adam yang berdiri di belakang tubuh nya.

Wajah dingin tanpa exspresi sama sekali, tidak tahu entah apa yang tengah di pikirkan oleh Adam saat melihat penampilan Kinanti.

"Sayang, mereka cocok ya," Renata bergelayut manja pada lengan Adam, menunjukan bertapa Kinanti dan Nirwan sangat sempurna.

Adam masih saja diam, seolah tidak perduli sama sekali.
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter