Bab 66

"Dokter Adam mau bicara," Serena memberikan ponselnya pada Kinanti.

"CK!" Kinanti mendorong ponsel Serena tidak ada rasa tertarik untuk berbicara dengan Adam.

Kinanti lebih memilih fokus pada makanan nya dan mulai makan dengan lahap dan berdoa semoga setelah ini tidak akan muntah lagi.

Seharian muntah-muntah membuat nya menjadi lemas, bahkan bergerak saja begitu sulit.

"Kinan," Serena kembali memberikan ponselnya, berharap Kinanti mau berbicara walaupun hanya sebentar.

"Aku sedang makan."

Kinanti menunjukkan piring yang kini berada di atas ranjang, dan ia duduk bersila, menyendok nasi dengan tangan kanan yang masih terpasang selang infus.

Sebenarnya kemarin selan infus nya ada di tangan sebelah kiri tetapi, siang tadi Serena memindahkan ke tangan kanan karena tangannya kiri Kinanti mulai bengkak.

Hampir satu Minggu sudah tangan Kinanti terpaksa di pasang infus, karena keadaan nya yang kadang-kadang mengkhawatirkan.

Sehingga Adam belum mengijinkan Serena untuk melepas selang infusnya.

Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter