0105

Terbangun karena rasa pusing bukanlah cara paling benar untuk mengawali hari baru. Uriel mengerang sambil menekan kepala dengan kedua tangan. Tubuhnya terasa dingin dan lengket secara bersamaan, terutama pada tubuh bagian bawah. Ini disebabkan karena dia tidur dengan bertelanjang total, hanya selimut yang menutupinya tetapi tak cukup untuk menghalau udara dingin.

‘Tumben sekali dingin, biasanya ruangan ini panas.’

Kata panas mengingatkannya pada sederet kejadian luar biasa -jika dia boleh menilai dapat mencapai bintang 10/10- yang terasa seperti mimpi. Namun secara mengejutkan dia dapat merasakan sebuah benda tersemat pada jari manisnya. Seperti adegan dalam mimpi semalam.

‘Oh, ini bukan mimpi...’

Lalu sebuah suara menyapanya. “Oh hey, kau sudah bangun? Aku membuatkanmu sarapan.”

Seketika itu pula Uriel langsung bersembunyi di bawah selimut. “Ja-jangan mendekat!”

Diavolo mengernyitkan alis, tampak keheranan sejenak kemudian mulai menyadari arah pembicaraan. Dia tersenyum, membawa namp
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter