0107

Kuas terarsir mengikuti garis terdahulu. Warna merah muda memoles kanvas, membentuk sosok indah dengan rambut panjang yang melambai-lambai, seolah tertiup oleh angin. Sedangkan matanya yang separuh terpejam menggambarkan kesenduan di dalam sana. Gumpalan awan merah muda dan jingga terlukis di belakang, lalu di bawahnya sederet prajurit berarmor emas tampak berbaris rapi. Dengan senjata di tangan, mereka berdiri seperti benteng kuat dan akan menghalau siapa saja yang menyerang. Malaikat penjaga, para prajurit dari pusat Cosmo, prajurit Athena.

Alone memandang karya lukis terbesar yang pernah dibuatnya. Tergantung indah pada dinding Katedral pusat kota. Katedral yang selalu dikunjunginya sebagai pelayanan terhadap warga juga jemaat.

“Kemampuanmu melebihi gosip.”

Lantas Alone menoleh ke sumber suara. Di mana seorang pria dewasa berambut pirang panjang sedang memandang lukisannya.

Pria itu kembali melanjutkan. “Lukisan itu seperti dapat hidup kapan pun.”

“Siapa Anda?” tanya Alone.

“Biarka
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter