Home / Romansa / Pembantu Rasa Nyonya / Bab 167. Rambut Basah
Bab 167. Rambut Basah

Sembari memberikan tatapan yang nakal, kedua tanganku mengalung di lehernya. Gerakan ini menyingkap selimut dan menunjukkan bagian atasku yang tanpa tertutup selembar benangpun.

Aku beringsut ke atas sembari berbisik, “Aku juga masih ingin.”

Gayung pun tersambut. Raut wajahnya menunjukkan keterkejutan sejenak, kemudian pudar dengan senyuman dan tatapan mulai mendamba.

“Aku juga masih sanggup,” ucapnya sesaat sebelum kami kembali larut.

Seperti sepasang kekasih yang lama terpisah, kami pun saling berpaut kembali mengikis jeda dan kembali tenggelam menghabiskan sisa malam. Dingin dan heningnya kamar ini sudah berganti dengan deru napas yang saling bersautan. Ucapan sayang, cinta, dan pekikkan nama menandakan kelegaan yang sangat. Diri ini seakan membumbung tinggi bersama dan berakhir terkulai di dalam pelukan hangatnya.

Sungguh, ini malam yang indah.

***

Walaupun kami yang mempunyai waktu tidur yang tidak lama, tapi suasana di kampung membuat kami terjaga pagi-pagi. Kokok ayam jantan d
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter