All Chapters of The Second Life of Demon King : Chapter 41 - Chapter 43
43 chapters
Episode 41: The Guarded Gate
The dark night sky enveloped them as Isaac and his group arrived at the location they had long searched for. These ancient ruins looked like the remnants of a forgotten world—tall cracked stone walls overgrown with glowing green moss, and grand statues weathered by time. The air around them felt heavy, charged with magical energy that vibrated in their bones. Each of their steps on the hard ground made a rustling sound, as if something was watching them."Is... is this the place?" Darius asked, his voice faltering as his eyes darted around, looking uncomfortable. "It feels like we're walking in another world."Isaac did not answer. His gaze was focused, his eyes glowing with a calculating gleam. "This is the first step toward my destiny," he thought, though his heart beat faster than usual.However, just before they could take another step, the atmosphere suddenly shifted. The calm wind turned into a cold breeze that howled, carrying a sharp metallic scent. From the shadows of the rui
last updateLast Updated : 2024-12-15
Read more
Episode 42: The Traitor’s Trail
Isaac berjalan di sepanjang jalan berbatu yang dingin, udara padat dari alam iblis menggigit kulitnya. Langit di atas berwarna abu-abu gelap, berputar-putar dengan awan yang bergulung-gulung yang kadang-kadang meledak dengan kilat merah, memecah kesunyian dengan guntur yang mengancam. Sisa-sisa kehancuran masa lalu berserakan di mana-mana—menara yang hancur, sisa-sisa kerangka raksasa, dan kota-kota yang runtuh yang tampaknya meneriakkan kisah-kisah sejarah yang tragis. Namun fokus Isaac tetap pada jejak samar di tanah berlumpur—jejak kaki yang dalam dan berat. "Ini hanya milik satu makhluk... Malgor." Isaac mengepalkan tinjunya, matanya menyipit karena kebencian yang membara. "Kau pernah bersumpah setia, Malgor. Apa yang membuatmu mengkhianatiku?"Ketika akhirnya dia mendekati benteng Malgor, dia berhenti sejenak untuk mengamati dari balik bayangan reruntuhan yang runtuh. Benteng itu menjulang tinggi, dinding-dindingnya yang hitam dipenuhi duri-duri tajam. Di atas gerbang utama, lam
last updateLast Updated : 2025-01-02
Read more
Episode 43
Arena yang tadinya riuh itu kini sunyi senyap. Penonton yang menyaksikan pertarungan antara Isaac dan Malgor berdiri membeku, dicengkeram oleh ketegangan yang memenuhi medan pertempuran melingkar itu. Angin panas membawa bau belerang, bercampur dengan debu yang beterbangan di udara.Isaac berdiri tegap, tubuhnya dihiasi luka dan goresan, tetapi matanya menyala dengan tekad yang tajam. Tangan kanannya terangkat, berdenyut dengan cahaya biru yang berdenyut seperti detak jantung. "Kau tahu, Malgor," katanya dingin, "pengkhianatanmu telah menyakitimu lebih dari yang kau sadari. Biar kutunjukkan padamu."Lingkaran sihir bercahaya muncul di sekitar Isaac, memancarkan energi yang menembus pikiran Malgor. Panglima perang yang menjulang tinggi itu, yang dulunya memerintah dengan mata merah menyalatiba-tiba goyah. Pedang besarnya terlepas dari genggamannya, jatuh ke tanah dengan bunyi gedebuk yang menggelegar."Apa ini?!" Malgor meraung, suaranya serak karena panik. Ia memegangi kepalanya, seol
last updateLast Updated : 2025-01-05
Read more
Scan code to read on App