Bagian 40

Suara itu milik Galih, Rima tahu betul. Namun, ia masih menahan diri untuk tidak melihat ke sumber suara. Perasaan bercampur aduk, tiba-tiba yang paling terasa adalah rasa takut.

"Rima!"

Suara itu sekarang terdengar semakin dekat, tepat ada di belakangnya. Mau tidak mau kini ia menoleh, Galih sedang tersenyum di atas kursi rodanya.

"Kamu datang ke sini untuk menjengukku?" pertanyaan Galih seketika tidak bisa membuatnya berkelit.

"A ... aku menengok rekan kerjaku."

Galih mengangguk sambil tersenyum, ia tahu Rima sedang tidak jujur. Tak berapa lama Syahra dan Alan menghampiri. Gading nampak nyaman di pangkuan Syahra, ia memainkan rambut panjang itu.

"Hai, Rima! Senang bertemu di sini," ucap Syahra.

Rima berusaha tersenyum dan terlihat canggung. "Hai ... ia kebetulan sekali."

"Sedang ada urusan di Jogja?" tanya Syahra.

Rima menganggguk. "Ada rapat kerja."

"Mau digendong Tante Rima?" ucap Syahra pada Gading yang tidak lepas pandangan menatap Rima.

"Hai ganteng. Lucu sekali. Berapa tahun
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter