Bagian 41

"Mohon maaf sudah membawamu masuk terlalu jauh dalam kehidupanku, Mas. Kamu itu malaikat yang dikirim Tuhan untukku di saat ku pikir bila hidupku sudah usai tiga tahun yang lalu," ucap Larissa yang kini sudah bisa berkomunikasi, bahkan ia duduk bersandar dan menerima jeruk yang Galih kupaskan.

Sementaranya Galih terdiam, ia tak ingin sampai salah bicara.

"Bahkan keluarga ku pun saat ini membencimu atas kesalahpahaman yang aku ciptakan, Mas! Sekali lagi maafkan aku."

"Saat ini bukan waktu yang tepat untuk membahas masa lalu, kamu harus fokus untuk sembuh, pulih. Gading merindukan, juga membutuhkanmu."

Larissa menunduk, ada pilu di hatinya. Semenjak tiga tahun yang lalu, ia memakai topeng yang tak pernah ia lepaskan sekalipun. Bahkan ketika pertemuan pertama dengan Rima, ia tersenyum lebar, menceritakan tentang Galih yang menceritakan Rima. Kenyataannya, ia dan Galih tak pernah benar-benar berbicara dengan begitu hangat dan akrab.

Atas segala yang sudah terjadi, bahkan selama terbaring
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter