Bab 15

"Mas, kamu ngapain?" tanya Mayang seketika membuatku terkejut. Kertas yang sedang kubaca pun terpaksa dimasukkan kembali ke dalam tasnya.

"Kamu sudah bangun? Tadi ada telepon masuk dari nomer tak dikenal, mau diangkat sudah mati," jawabku dengan alasan. Ia pun sontak meraih tas yang sedari tadi kupegang. Masih ada rasa penasaran di dalam dada ini. Namun, untuk sementara aku biarkan Mayang mengambil tasnya itu dari tanganku.

Mumpung Mayang sudah bangun, aku mengajaknya untuk jalan-jalan ke taman. Siapa tahu ia masih ingin bercerita padaku.

"Kita ke taman, mau nggak?" tanyaku. Mayang menggelengkan kepalanya. Ia menolak ajakanku.

"Masih pusing?" tanyaku sambil merapikan rambutnya. Namun, alangkah terkejutnya aku, ketika merapikan rambut yang berantakan tiba-tiba rambut panjangnya banyak yang kebawa.

"Mayang, rambutmu rontok banyak banget, kamu serius baik-baik saja?" tanyaku sembari menatap netranya yang sayup.

"Mas, aku tuh lagi nggak cocok sh

Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter