Bab 22

Bab 22

Aku pikir Mayang dipindahkan ke rumah sakit di luar negeri, atau rumah sakit pilihan orang tuanya. Namun, ternyata Papa Sandi hanya memindahkan ke kamar lain. Ada rasa penasaran juga di dalam hati ini. Kenapa mereka memindahkan Mayang secara tiba-tiba. 

Lebih mengejutkan lagi, Mayang tiba-tiba muncul dari persembunyiannya. Ini seperti sudah disusun rencana dengan rapi.

Ditambah lagi, ada yang ingin Mayang bicarakan pada ibuku. Rasanya otak ini disuruhnya bekerja keras memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Kenapa semuanya jadi aneh begini.

Ibuku yang akan mendengarkan penuturan Mayang pun tidak ingin Bu Anika tahu, karena ini urusan keluarga. Ya, yang diucapkan ada benarnya juga. Ia hanya kenal karena pernah menjadi penumpang, bukan bagian dari keluarga kami.

"Sepertinya yang diucapkan Ibu ada benarnya juga, Mayang. Bu Anika bukan siapa-siapa, jadi lebih baik kita bicarakan ini nanti," celetukku ketika Bu Anika menghampiri ibu. Hentaka

Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter