Bab 29

"Mah, tiup lilin, aku udah nggak sabar," celetuk Arya meminta mamanya untuk segera mengizinkan ia meniup lilin.

"Oh iya, Arya ingin cepat tiup, ya? Ya sudah tiup lilin dulu," ujar Mayang. Setelah kemarin sempat koma karena kondisinya yang menurun, kini ia tampak sudah segar. Kata dokter yang memeriksanya itu dikarenakan kemarin terlalu stress. Terang saja ia stress, beban pikirannya kemarin sungguh membuat Mayang tertekan. Terlebih lagi papa sempat tak mengizinkan aku menemui Mayang.

Setelah melakukan tiup lilin, Mayang pun mengecup kening Arya sembari mengeluarkan butiran air matanya.

"Arya, jadi anak sholeh ya, semoga kamu menjadi lelaki yang menyayangi Mama hingga menikah nanti," pesan Mayang pada bocah yang belum mengerti apa yang ia katakan.

Dari ucapan yang Mayang utarakan tadi pada Arya, aku dapat menyimpulkan kenapa ia tidak membalas kejahatan ibuku? Terjawab sudah dari kata-kata ia barusan. Mayang tidak ingin dirinya juga mengalami

Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter