Bab 44

Pov Rindu

"Mana duitnya?" tanya Bu Diah.

"Nggak ada, pakai uang Ibu dulu, lah," sahutku.

Kemudian, ia pun menghentakkan kakinya lalu bergegas ke tukang buah yang kebetulan ada di samping rumah. 

"Mbok!" teriakku.

"Ada apa, Bu?" tanyanya.

"Mbok, nanti kalau ada suara gaduh, tolong rekam ya, Mbok!" pesanku.

"Rekam pakai handphone Mbok, Bu?" tanya Mbok Ani. Jelas pakai ponselnya, agar tidak terlihat rekayasa. Aku pun mengangguk, kemudian ia kembali ke kamar Arya.

Tidak lama kemudian, Bu Diah pun datang membawa melon yang masih bulat. Dengan wajah yang dilipat, ia pun masuk ke dalam dapur untuk memotong melonnya
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter