Bab 43

"O, begitu, ya, sudah."

Setelah Mbok Sum pergi, Kinanti merasa lebih baik.

Dari tadi ia menahan napas.

"Biasa saja," bisik Adam menyadari reaksi Kinanti saat ini.

"Mas, keluar sekarang!" Kinanti mendorong dada Adam, tidak ingin lebih lama lagi di kamar nya yang hanya membuat nya bisa mati berdiri.

Sedangkan Adam malah membaringkan tubuhnya dan ikut menarik Kinanti untuk berbaring di samping nya.

"Nanti saja, Mas pengen peluk perut kamu," Adam kini kembali mengusap perut Kinanti dengan, setengah duduk bahkan mengecup hingga beberapa kali.

Kinanti kembali menarik tubuhnya untuk duduk, kemudian mendorong Adam agar segera pergi.

Bukan Kinanti tidak ingin tetapi, ia sangat takut ada yang memergoki mereka.

Sebenarnya tidak salah, status nya adalah istri Adam juga hanya saja, tidak ada yang tahu selain Serena sahabat Kinanti mengenai pernikahan rahasia tersebut.

Kinanti lagi-lagi tidak siap jika Sarah
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter