Bab 45

Dering alarm pada ponsel Kinanti berbunyi, dengan segera tangannya menggapai ponsel yang tergeletak asal di atas meja nakas lalu membuat suara nya menjadi senyap.

Dengan rasa malas Kinanti segera bangun, matanya menatap ranjang yang berantakan tanpa Adam di sampingnya.

Kinanti tersenyum getir dengan mata yang mulai berembun, sadar hanya sebuah persinggahan bagi Adam.

Setelah menghirup udara sebanyak mungkin perasaan nya mulai terasa lebih baik.

Tidak ingin larut dalam luka yang tiada akhir, Kinanti lebih memilih membersikan tubuhnya.

Membersikan diri dari sisa-sisa percintaan nya bersama Adam semalam hingga membuatnya lebih segar.

Setelah memakai pakaian bersih, Kinanti segera keluar dari kamar.

Hari ini adalah hari Minggu, artinya kegiatan nya pun tidak terlalu padat.

Karena dua bocah lucu yang di rawatnya akan bermalas-malasan di hari libur.

Sampai di dapur Kinanti melihat Mbok Sum, seorang kepala pel
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter