Bab 56

Serena mengangguk lemah, tidak lagi bertanya melihat wajah Adam begitu dingin membuat nyalinya menciut seketika.

"Sssstttt......"

Telinga Serena menangkap suara, tampaknya itu suara Kinanti.

Dengan segera ia berbalik menatap Kinanti.

"Kinanti kamu baik-baik saja?" Tanya Serena panik.

Kinanti membuka mata perlahan, meremas perutnya dengan rasa sakit yang sangat luar biasa.

"Sakit....."

Kinanti kembali berkeringat dingin dengan wajah pucat bahkan seperti mayat, tangannya terus meremas perutnya semakin kuat.

"Kinanti," Serena semakin bingung apa yang terjadi pada sahabatnya, kenapa Kinanti terlihat begitu kesakitan dan begitu tersiksa.

"Sakit," Kinanti terus menangis seiring rasa sakit yang kian terasa.

"Dokter Adam, ini sebenarnya kenapa?"

Serena memberanikan diri untuk bertanya, melihat wajah Kinanti yang begitu memprihatinkan membuatnya tidak bingung.

"Ren, tolong, aku enggak kuat," Kinanti mencengkram erat tangan Serena, berusaha menahan sakit yang semakin menyiksa.

Adam kembali men
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter