Bab 218. Refresh

Aku menatap protes kepada Mas Suma. Tidak terima dengan keputusan yang sepihak ini. Bagaimana mungkin aku menemani Amelia yang bertemu ibu kandungnya. Ini sama saja ajang pembandingan ibu, antara aku, ibu sambung dan Dewi, ibu kandung.

“Ini hanya untuk pertemuan pertama kali saja, Ran. Amelia selama ini kan tidak mengenal Dewi secara langsung. Tidak mungkin kan aku yang mengantar?” ucap Mas Suma mencoba memberi pengertian kepadaku.

Secara logika memang benar, tapi dengan menunjukku sama saja membuat Dewi merasa tidak enak. Bisa saja dia merasa tidak dipercayai, karena aku ibu sambungnya mengikuti pertemuan mereka.

“Tapi, Mas Suma. Aku tidak enak sama Dewi. Rasanya gimana gitu. Sama saja Mas Suma mengantar dan menunggui Wisnu yang bertemu dengan Mas Bram.”

“Ya tidak apa-apa, lah. Kita kan bisa ngobrol dan mancing bersama. Iya kan, Wis?”

“Betul, Pi!” seru Wisnu justru menyetujui Mas Suma.

Huh dasar laki-laki. Mereka sih memang berpikir praktis. Tidak seperti perempuan yang menitik bera
Continue to read this book on the App

Related Chapters

Latest Chapter