"Kinanti, aku khilaf dan tolong maafkan aku."Sejenak Kinanti berhenti tertawa lalu, beralih menatap wajah serius Adam."Benar kah?" Kinanti tersenyum seakan mengejek Adam."Kinanti, tolong maafkan aku.""Acting anda bagus tuan, cocok untuk menjadi aktor," ujar Kinanti dengan di iringi tawa, "katakan saja anda ingin saya mempertahankan janin ini dan setelah dia lahir anda akan merampasnya, licik sekali," tebak Kinanti."Aku tidak akan mengambilnya dari mu, kemarin aku mengatakan itu karena aku pikir kau dan pria itu sudah melakukan hal kotor dan aku sudah salah setelah mendengar semua penjelasan yang sebenarnya.""Benarkah?!" "Kinanti," Adam menatap Kinanti penuh harap, berharap mendapatkan maaf."Iya, karena, bagi mu aku ini jalang," Kinanti masih belum bisa melupakan rasa sakitnya.Adam sungguh membuat hati nya terluka begitu dalam.Adam tidak lagi berdebat, ia memilih keluar dari kamar lalu segera menuju dapur untuk membuatkan sepiring nasi goreng kesukaan Kinanti seperti biasanya
Read more